REKOMENDASI
PEDOMAN
PERJUANGAN SARINAH
GERAKAN
MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) yang
memiliki tanggung jawab dalam mengemban cita – cita revolusi kebangsaan
dan kenegaraan Indonesia serta sebagai organisasi kader yang bertanggung jawab
mendidik dan mencetak kader bangsa agar memiliki kesadaran berjuang demi
terwujudnya masyarakat adil dan makmur sesuai cita –cita Sosialisme Indonesia
yang terrtuang dalam Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Didalam pembukaan UUD
1945 secara gamblang di jelaskan bahwa peran Negara adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
social dengan berdasarkan Pancasila. Memaknai kutipan pembukaan UUD 1945 tersebut
bahwa telah jelas Negara tidak mendiskriminasikan antara laki – laki dan
perempuan dalam memperoleh hak sebagai seorang warga Negara.
GMNI beranggotakan kader perempuan dan laki – laki dan
merupakan elemen penting yang tidak bisa di abaikan, karena kader perempuan dan
laki – laki adalah tulang punggung dan tenaga penggerak demi
eksistensi organisasi, dalam sejarah perjalannya kader perempuan GMNI bukanlah
bagian yang mengeksklusifkan diri dari organisasi, kader perempuan GMNI adalah
merupakan kader yang tidak terpisahkan dari kader laki – laki, didalam
memaifestasikan gerakan, kader perempuan dan laki – laki harus
berharmonisasi , saling bersinergi dan berkoordinasi, karena pergerakan
Sosialisme indonesia dapat terwujud jika laki – laki dan perempuan bersama –
sama berjuang, saling bahu membahu agar laki – laki dan perempuan sama – sama
merdeka dan sama – sama sejahtera.
GMNI selain organisasi pencetak kader juga merupakan
bagian intergral yang tidak terpisahkan dari rakyat, untuk itu maka seorang
kader perempuan GMNI adalah seseorang yang harus mampu menjadi pengorganisir
bagi komunitas wilayahnya, kader perempuan GMNi mempunyai tanggung jawab
dalam mengembalikan system perekonomian yang berpihak kepada rakyat, kedaulatan
dalam sikap politik serta melesyarikan budaya nasional yang menjadi identitas
dari bansa Indonesia. Kder perempuan GMNI merupakan symbol dari kaum
intelektual maka harus tanggap pada persolanan bangsa dan mampu
memberikan pemikirannya menjawab tantangan globalisasi yang sedang dihadapi
oleh rakyat, karena kita telah mengetahui bahwa neoliberalisme telah tumbuh
subur di Indonesia dan menyebabkan tidak mandiri dan tidak berdaulatnay Negara
baik dalam politik dan ekonomi dan ini menyebabkan kesengasaraan rakyat hingga
saat ini.
Tetapi dalam perjalananya GMNI telah mengalami pasang
surut dan dinamika itu menjadikan penurunan kuantitas dan kualitas kader yang
cukup tajam akibat stagnanisasi regenerasi, dan akibat berdampak pada
penuruanan kualitas dan kuantitas kader perempuan , problematika ini haruslah
segera di jawab, konsolidasi merupakan hal yang mutlak dan wajib dilakukan
dalam upaya sinergitas perjuangan GMNI. Mengingat persoalan mendasar dari kader
perempuan adalah kebingungan dalam pergerakannya maka p[erlu di susun sebuah
pedoman Gerakan SArinah yang akan menjadi pedoman Gerakan sarinah secara
Nasional. Founding father kita Soekarno pernah berkata ” Hai perempuan
– perempuan Revolusioner , jadilah revolusioner, tiada kemengnangan
revolusioner jika tiada perempuan revolusioner, dan tiada perempuan
revolusioner jika tiada pedoman revolusioner”
Kemudian dari pada itu untuk membentuk
organisasi sebagai alat pencetak kader perempuan yang progresif revolusioner
serta memiliki kewajiban berjuang bersama – sama dengan kader
laki – laki dalam mewujudkan Sosilaisme Indonesia untuk itu di susunlah pedoman
Gerakan Sarinah , sebagai berikut:
A.
PENGUATAN INTERNAL / ORGANISASI
Penguatan
Internal /organissai terdiri dari :
a.
Pembentukan lembaga tinggi sarinah GMNI
Lembaga
ini di bentuk agar tercipta keselarasaan dalam gerakan sarinah dari pusat ke
daerah. GMNI membentuk lembaga tinggi sarinah sebagai wadah berhimpunnya kader
– kader perempuan GMNI dan penyelarasan gerakan agar lebih dinamis.
Visi
lembaga tinggi sarinah GMNI: “ sarinah gMNi menjadi motor penggerak
kelangsungan orgnisasi daan mampu menjadi gaarda terdepan dalam perubahaan –
perubahan yang tidask berpihak kepada rakyat terutama maslah perempuan, Sarinah
GMNI menjadi kekuatan terbesar dalam gerakan progresif revolusioner”
Misi
lembga tinggi Sarinah GMNI adalah:
1.
Mempengaruhi kebijakan politik, ekonomi dan budaya
yang tidak adil gender
2.
Menciptakan model – model kaderisasi yang berkaitan
dengan isu – isu perempuan
3.
Membangun massa aksi yang berkaitan dengan isu – isu
perempuan
Tujuan
lembaga tinggi Sarinah:
1.
Mempererat tali silahturahmi sesame kader Sarinah GMNI
2.
Terciptanya keselarasan pola gerak , kaderisasi dan
advokasi yang berkaitan dengan isu – isu perempuan
3.
Mempunyai ruang gerak yang lebih luas dalam mengeksploitasi
isu – isu tidak adil gender sesame kader perempuan GMNI.
b.
Penyusunan silabus kaderisasi kesarinahan
c.
Penyelarasan struktur gerakan sarinah di seluruh Dewan
Pimpinan Cabang se – Indonesia . kedepannya di harapkan di setiap struktur DPC
dan Komisariat di masukkan wakil ketua bidang SARINAH yang
ruang kerjanya menyikapi setiap isu – isu perempuan dan juga di harapkan dapat
etrjalin koordinasi dari peresidium ke DPC dan DPC ke Komisariat mengenai
gerakan perempuan.
d.
Pembentukanbulletin/ medialainnya / kolom khusus di
bulletin DPC yang telah terbentuk di setiap DPC, khususnya berbicara mengenai
gerakan perempuan di masing – masing DPC se _ Indonesia.
e.
Pembentukan webasite,blog , email sarinah perwakilan
darimasing – masing DPC dan mensosialissaikannay ke seluruh DPC – DPC se –
Indonesia dan juga presidium.
f.
Melakukan rekruitmen perempuan dis etiap DPC atau
komisariat secara berkala agar tidak terjadi stagnasisai genersai serta
melaporkan jumlah kdr perempuan ke presidium setiap 6 bulan sekali agar
mempermudah pendataan kader perempuan seluruh DPC se – Indonesia.
g.
Melakukna diskusi, seminar, workshop, focus group
discussion ( FGD), bedah buku, dll yang berkaitan dengan agenda perempuan dis
etiap DPC dan komisariat atau lintas komisariat atau per KORDA atau
per-regional.
h.
Mengusahakan pembentukan lembaga – lembaga taktis
perempuan perempuan di setiap DPC- DPC.
i.
Pengelolaan dana
Trgetanya setiap bidang SARINAH di
seluruh DPC se – Indonesia mempunyai solusi untuk kemandirian ekonomi demi
etrwujudny program kerja perempuan.
A. PENGUATAN
EKSTERNAL
Penguatan eksternal terdiri dari :
a. Mengorganisir
Setiap
kader perempuan GMNI harus mampu mengorganisir di wilayah masing – masing
karena tujuan yang ingin di capai tidak dapat dilakukan sendiri tetapi harus di
lakukan bersama – sama . targetan yang ingin di capai adalah harapkan setiap
DPC memiliki satu wilayah dampingan dan setiap periode bertambah 1 wilayah
pengorganisiran.
b. Net
working dengan lembaga pemerintahan , LSM, ORMAS,OKP, dll yang berkaitan dengan
gerkan perempuan. Dimaksudkan terbangun lembaga taktis dan strategis untuk
melakukan transformasi ideology.