Selasa, 04 Juni 2013

MATERI – MATERI LOKNAS SARINAH RELEVANSI PEMIKIRAN SOEKARNO BAGI GERAKAN PEREMPUAN INDONESIA. Tinjauan teks ‘SARINAH KEWAJIBAN WANITA DALAM PERJUANGN REPUBLIK INDONESIA”.


Oleh : Agnes Sri Poerbasari , untuk loknas GMNI,5 September 2009

LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA

Kembali ke teks ( pemikiran dan tulisan soekarno) untuk Menemukan nilai – nilai yang dapat menjadi visi ? fundamen bagi gerakan perempuan di Indonesia Dalam kehidupan sehari – hari { praktis), nilai – nilai tersebut, di harapkan dapat menjiwai tindakan – tindakan untuk mencapai tujuan yang di cita – citakan.

TEKS “ SARINAH”

Ditulis ( diselesaikan ) pada tahun 1948 di padangan ( dekat madiun  saat soekarno dan keluarga mengungsi akibatAgresi Militer Belanda. Sarinah (riil) adalah pengasuh Soekarno masa kecil . Sarinah dikenang sebagai seseorang yang mengasihi soekarno sekaligus berjasa menanamkan ras cinta terhadapa orang kecil. Jadi, bagi Soekarno ,Sarinah adalah symbol orang kecil namun berbudi luhur.

STRUKTUR TEKS

Bab I .Sarinah merupakan istilah untuk menyebut perempuan Indonesia saat itu (tahun 40’an) yang masih terbelakang, dipingit, belum merdeka.

Bab III_V, Sarinah digunakan sebagai istilah untuk menyebut perempuan tertindas dibelahan dunia manapun, namun perempuan ini giat bergerak untuyk memperbaiki nasibnya.

Bab VI, Soekarno lebih banyak menggunkan kata wanita Indonesia ketimbang Sarinah untuk menjelaskan peran perempuan Indonesia dalam perjuangan Republik Indonesia (dalam bab ini , pembicaraan tentang perempuan hanya munculmenjelang akhir tulisan).

ISI BUKU , SELAYANG PANDANG

BAB I – V  merupakan pengantar, kondisi perempuan Indonesia umumnya posisi perempuan dalam berbagi masa ( mulai mas purba, masa matriakat hingga masa patruakat), serta tingkat – tingkat gerkan perempuan yang di tulis secara detil yitu : tingkat menyempurnkan keperempuan , tingkat femnisme atau perjuangan kesetaraan dan tingkat gerakan sosialisme.

Bab VI berbicara tentanag perjuangan Republik Indonesia ( Revolusi Nasional, dan revolusi Sosial), serta signifikan kekuatan perempuan.

ANALISIS TEKS

Masalah perempuan : Soekarno mengadopsi pemikiran Henriette Roland Holst : perempuan  di alam kapitalis mengalami “Scheur”/ keretakan jiwa yang terbelah akibat keharusan bekerja di luar rumah sekaligus mengabdi pada keluarga ? mengerjakan pekerjaan domestic ( double burden) Landasan teoritis: Marx, engels, August, bebel, Clara Zetkin, Henriette Roland Holst, Troestra, Jean Jaures, dsb.

THESIS

1.      Masalah perempuan bukan masalah perempuan semata
2.      Masalah perempuan adalah masalah masalah kemanusian
3.      Masalah perempuan adalah masalah masyarakat dan Negara
4.      Gerakan perempuan adalah gerakan yang di perjuangkan baik laki – laki maupun perempuan demi masyarakat , Negara dan kemanusian yang lebih baik
5.      Gerakan perempuan harus merupakan Pergerakan sosilisme yang menuju pada tatanan DUNIA BARU

APA ITU DUNIA BARU?

Dalam teks Sarinah, dunia baru ,merupakan istilah yang di gunakan Soekarno untuk menggambarkan : Masyarakat yang adil dan sejahtera , tidak ada eksploitasion antar manusia , amaupun antar Negara, tidak ada kemiskinan dan kapitalisme, tidak ada perbudakan , serta tidak ada lagi perempuan yang sengsara.

Degan kata lain: suatu tatanan masyarkat yang penuh keadilan dan kesejahteraan, di mana laki – laki dan perempuan sama – sama merdeka dan sejahtera.

KESIMPULAN

Dari Landasan teori yang digunakan:
Soekrno mengacu pada  paradigm perubahan social( tekanan pada revolusi, gerkan kekuatan masyarakat untuk membangun,dll. Perubahan social mensyaratkan adanya gerak seperti mengorganisasi, berserikat atau bergabung dalam partai politik.

Nilai keadilan social sant dominan dalam pemikiran Soekarno, yang nanti berperan dalam penciptaan konsep Dunia Baru.

RELEVANSI PEMIKIRAN SOEKARNO BAGI GERAKAN PEREMPUAN.

1.      Aspek nilai : Pemikiran Soekarno mengangkat nilai – nilai : tanggung jawab perempuan sebagi fundamen perubahan masyarakat, Negara guna menuju kemanusian yang ;lebih bermartabat.
2.      Nilai kemanusian dan keadilan social. Perjuangan perempuan adlah perjuangn menuju keadilan social dan kemanusian ( Dunia baru)
3.      Nilai  kerjasama. Gerakan perempuan bukan hanya milik kaum perempuan tapi juga laki – laki.
4.      Nilai kebangsaan, keberhasilan gerakan perempuan juga ditentukan oleh tanggung jawab perempuan dalam perjuangn untuk menegakkan negara dan bangsa.

ASPEK PRAKTIS

1.      Masalah “Scheur” telah menimpa sebagian besar perempuan Indonesia, baik kelompok buruh , tani, hingga perempuan kelas mengah di perkoa5taan.
2.      Permasalahan tersebut harus dicari solusi menyeluruh mencakup: kebijakan tentang gaji, pemukiman, kesehatan, keaman, transportasi, penitipan anka, dsb.
3.      Perubahan bisa berjalan bila perempuan Indonesia aktif berjuang , mengorganisasi diri, berserikat, masuk parpol, dsb untuk mendorong undang – undang yang adil.

TERIMA KASIH



Tidak ada komentar:

Posting Komentar