Rabu, 06 Juni 2012

kehidupan kolektif dan kebersamaan di dalam berorganisasi


Kehidupan Kolektif dan Kebersamaan di dalam Berorganisasi Sebelum mengulas lebih jauh lagi mengenai tema yang sedang ingin diangkat sekarang yaitu Kehidupan Kolektif dan Kebersamaan di dalam Berorganisasi. Terlebih sebelum kita mengupas lebih dalam, telebih dahulu kita harus mengetahui apa itu organisasi ?, apa itu kolektif ?, apa itu kebersamaan ?. supaya untuk membahas tema kali ini bila tidak di spesifikan nanti ditakutkan akan melebar-melebar, sehingga point yang ingin di sampaikan dalam tulisan ini tidak tersampaikan, karena apabila kita ingin mengangkat ataupun mengulas tema mengenai Kehidupan Kolektif dan Kebersamaan di dalam Berorganisasi tidak bisa kita pisah-pisahkan antara definisi dari Kehidupan Kolektif, Kebersamaan, dan juga Organisasi, karena antara yang satu dengan yang lain itu saling berkaitan.
 
PENGERTIAN.

A.    Organisasi

Menurut para ahli pengertian dan definisi dari organisasi ialah :

Menurut Stoner ialah organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Menurut James D. Mooney ialah organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Chester I. Bernard ialah organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian ialah mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

Tapi, menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan ialah organisasi suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinansi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Dan organisasi itu hanya merupakan alat dan wadah saja.

Dan masih banyak lagi pendapat-pendapat dari para ahli dalam mendefinisikan apa itu organisasi, jadi saya bisa tarik kesimpulan bahwa apa itu organisasi ialah suatu pola-pola hubungan yang melalui pengarahan manajer mengejar tujuan bersama dan juga bisa dikatan bahwa organisasi merupakan hanyalah alat dan wadah saja unutk mencapai tujuan bersama itu sendiri, karena menurut pendapat saya apabila dalam kita melakukan sesuatu tidak mempunyai wadah dan tidak melalui manajemen dalam mengejar atau mewujudkan tujuan/keinginan/cita-cita bersama semuanya akan berantakan tidak sistematis dan tujuan bersama itu pasti tidak dapat terwujud, karena akan berbenturan dan melebar kemana mana tanpa ada arah tujuan yang jelas.

B.     Kolektif

Pengertian dari Kolektif itu sendiri ialah bila di lihat dari kacamata artikata.com atau kamus besar bahasa indonesia, memiliki arti secara bersama, secara gabungan. Maksudnya di sini ialah dalam konteks kehidupan kolektif di dalam Berorganisasi merupakan yang di mana didalam kehidupan sehari hari di dalam sebuah organisasi sangat dijunjung tinggi sifat gotong royong atau secara kolektif dalam segala hal kehidupan atau semua aspek kehidupan.

C.     Kebersamaan

Sedangkan pengertian dari kebersamaan itu sendiri pun berbeda dari pengertian kolektif, melainkan bila di lihat dari kacamata artikata.com atau kamus besar bahasa indonesia, ialah memiliki arti hal bersama. Dalam artian di dalam menjalani kehidupan untuk mencapai tujuan bersama harus lah selalu mempererat kebersamaan antara satu sama yang lain, baik susah maupun senang. Sehingga dalam mewujudkan tujuan bersama tadi, tidak mudah untuk dipisahkan oleh pihak luar yang tidak menyukainya, sehingga bila kita sudah dapat menerakapkan kebersamaan atau mensolidkan hubungan antara anggota organisasi yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah organisasi ataupun kehidupan sehari hari.

Setelah mengetahui defini dari point-point tersebut maka dapat lebih di kupas lebih dalam daripada tema ini yakni korelasi di antara point-point itu antara organisasi, kehidupan kolektif atau komunal dan kebersamaan ialah saling keterkaitan satu sama lain. Dan itu lahir secara alamiah ataupun settingan dari semua itu adalah permasalahan belakangan. Dengan kata lain memang di dalam mensolidkan anggota yang satu dengan yang lain maupun di dalam berdinamika dalam sebuah organisasi memang sangat penting, karena di dalam kehidupan kolektif dan kebersamaan di dalam berorganisasi tidaklah bisa berjalan sesuai essensinya tidak menerapkan ke tiga point-point tersebut. Karena tidak mungkin ada kehidupan kolektif bila tidak ada kebersamaan, dan juga tidak mungkin dalam berdinamika di sebuah organisasi mengindahkan atau menomor dua kan kehidupan kolektif dan kebersamaan. Karena menurut pendapat saya, di dalam mewujudkan tujuan bersama di dalam sebuah organisasi ataupun tidaklah mungkin organisasi itu dapat bertahan atau berdiri lama tanpa adanya kehidupan kolektif dan kebersamaan.

Dan sangatlah penting dari ketiga point tersebut di dalam berdinamika di sebuah organisasi menurut pendapat saya, karena bila kita berjuang sendiri dengan kekuatan seadanya yang kita miliki sendiri, sekiranya sangat lah kurang sekali apabila berbicara mengenai konteks mewujudkan tujuan bersama didalam sebuah organisasi. Bila kita analogi kan tidak mungkin sebuah negara dapat mewujudkan sebuah tujuannya apabila hanya di lakukan satu orang saja, tapi bila menganalogikan sebuah negara memang sangatlah luas cakupan, agar tidak terlalu melebar saya mencoba menganalogikan dengan hal yang sangat sederhana, seperti pasir.

 Apabila pasir di pantai hanya lah satu buah saja, maka apabila di terjang ombak habislah pasir itu serta hilanglah pantai itu, tapi bila pasir banyak lebih dari satu maka bila di terjang ombak, tidak lah mudah habis atau hilang. Bila kita analisis dari analogi itu, dalam artian dalam berdinamika di sebuah organisasi sangat lah penting membangun kebersamaan dan kehidupan kolektif apalagi manusia adalah makhluk sosial, tidak lah luput dari bersosialisasi sesama makhluk hidup. Dan bila kita sudah dapat membangun atau menerapkan ketiga point tersebut secara tidak langsung kita dapat memahami antara yang satu dengan yang lain dari sifat, watak, dan lain-lainnya. Sehingga ketika terjadi konflik baik dari luar maupun dari dalam yang dapat memecah belah, menghambat kinerja organisasi, ataupun bahkan dapat berpotensi menghancurkan oraganisasi, maka kita dapat mengatasi permasalahan itu dengan cepat dan tepat (efektif dan efisien) mengenai akar permasalahan, agar permasalahan itu tidak berkelanjutan dan tidak melebar/meluas/merembet dari perrmasalahan yang satu ke permasalahan yang lainnya yang tadinya permasalahan itu tidak terlalu berbahaya atau penting, tapi bila tidak segera ditinjak lanjuti menjadi sangat berbahaya atau penting(urgen) yang dapat membahayakan organisasi.

Pengertian kepemimpinan kolektif atau collective leadership itu mengacu pada beberapa pengertian sebagai berikut:
1.   Gotong royong.
2.   Model kepemimpinan dengan tanggungjawab bersama.
3.   Mekanisme pengelolaan organisasi dengan ciri tingkat kohesivitas (rekatan atau ikatan) yang tinggi dalam mengusahakan tercapainya tujuan yang sudah dirumuskan dan disepakati oleh individu-individu yang mengusung.
4.   Performa kepemimpinan dengan ciri homoginitas (persamaan) yang dibangun dari heterogenitas. Setiap individu yang berlainan menyatukan kekuatan masing-masing (bisa berbeda-beda, ada yang berupa modal, pikiran dan tenaga) dalam satu wadah yang sama untuk tujuan yang sama pula.
5.   Sistem kepemimpian yang mengutamakan kerja sama saling mengisi peran dan tanggung jawab (system of reciprocal cooperation).
Dari beberapa pengertian sederhana tentang kepemimpinan kolektif di atas, jika diperas sekencang-kencangnya, arti terdalam yang terpendam dari collective leadership itu sesungguhnya tinggal meneteskan satu pengertian inti, yaitu ”gotong royong”. Gotong royong merupakan saripati hasil penggalian dari kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam Pancasila.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar